Warteg akan kena pajak
Restoran atau warung di kaki-5 dan sekelas Warung Tegal (Warteg) bakal kena pajak. Pemrov DKI Jakarta membidik warung Kaki-5 termasuk yang ada di rumah toko (ruko), karena selama ini mereka tidak tersentuh.
Riuzna Zahir, Ketua YLKI, meminta agar pemprov tidak memberatkan warga kelas bawah dengan berbagai macam pajak. “Bila dikenakan pajak maka harga makanan di warung-warung akan naik. Sedangkan yang belanja kan dari kalangan ekonomi bawah,” katanya.
Baca juga:
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/11/28/warung-di-kaki-5-bakal-kena-pajak
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/11/30/gile-bener-warteg-kena-pajak
ya asal pajaknya bener masuk negara dan transparan mah gakpapa.
pajak sudah mulai dilirik.
ijin usahanya sudah belum?
pajak masuk kemana kalau datanya belum ada?
pajak kecil dilirik, yg pajak gede kemana?
yg miskin makin miskin deh :(
walah kok yo teganya to yo yo warung kecil dikenai pajak.
ironis sekali ini.
la wong pabrik besar saja banyak yang lolos dari pajak.
belum lagi koruptor.
waduh...kasian mereka para pemilik warteg.
warteg langgananku kala aku kerja di cikarang dahulu.
kasian mereka yo.
pajak yang ditilep gayus dan majikannya saja ga begitu niat diurus, lha kok warteg mo disikat juga.. nasib oh.. entah sampai kapan berakhir :(
kasian warung2 itu
@gp:Tapi buat org miskin pajak itu ya apa2 Mbak.. Jgn sampai org miskin ikut diperes juga.
@narti:Ya itu mungkin sekalian wajib buat ijin usaha.. Enggak tahu juga ya..
@sda:Mungkin biar adil yg miskin harus dipajakin juga..
semoga ada kebijakan yang lebih baik
kayak restoran saja ada pajaknya sob
Warteg kan warung yg sederhana,yg harganya terjangkau, tar klo kena pajak hrganya jd ngga terjangkau lg deh, masa diminta pajak juga, kalo restoran sih iya gpp, uang pajaknya tar d'korupsi lagi
wah wah..pemerintah ini bagaimana sich.
aku tak setuju dg hal ini
@tomo: Mungkin Jadi pemimpin harus tega.. Cuma pas pemilu aja pada pura2 baik.
@Image Hosting Expired Trick:Kita berdoa saja semoga lekas dapat pemimpin yang baik
@uswah islam :Iya tanpa dipajaki pun hidup mereka sudah susah..
@hikmah teladan: kebijakan yang baik hanya keluar dari pemimpin yang baik
@kisah abu nawas: buat nambah pendapatan daerah tuh sob
@Celotehan: Nanti di akherat juga akan diminta pertanggungjawabannya..
@ponselhp:Pastinya banyak yg enggak setuju sob.. Mungkin pemilu nanti partai yg sering mengusulkan pajak akan kehilangan pemilih.
warung kecil kena pajakk ntar pajaknya yang makan si GAYUSS semprulll
semoga semua tidak hanya untuk menguntungkan segelintir pihak saja >.<
kunjungan balik..trims dah pernah berkunjung...
@perawatan ac : Kalo enggak salah pajak warung makan masuknya ke pemda bukan ke ditjen pajak tempatnya Gayus.
@inge / cyber dreamer : Kalo semuanya untung sih bagus
@bolehngeblog : Sama2
@Tutorial Blog : Sekarang dimana-mana udah dipajakin sob
@Sebuah Tips : Kalo enggak salah Pajaknya 10 % tiap pembelian
salam sahabat maaf telat
warteg kena akan kena pajak kira kira mempengaruhi pengunjung di warteg gak yach
waduh jangan2 ngeblog juga bakalan kena pajak nih..hehehehe
Gilas terus orang kecil.. tambah ruwet wae negoro iki (mangkel.com)
@Dhana/戴安娜 : yg pasti akan mempengaruhi keuntungan penjual wartegnya
@k.o.s/Komunitas Online Sragen: Bisa kalo bloggernya memperoleh penghasilan di atas PTKP (1,3 jutaan perbulan) . Itu masuknya pajak penghasilan pribadi.
@Asis Sugianto :Pajaknya bisa dilimpahkan ke konsumennya.. Kalo konsumen mau bayar harus bayar pajak 10 % juga
@Lozz Akbar : Ya gimana lagi..
Kalau warteg ditarik pajak ga dapet gojeng kali seporsinya...heheheh
para pejabat yang keasyikan makan uang pajak itu benar-benar telah tak terkendali nafsunya. jadi apa kelak anak mereka.
dah rakyat kecil diminta pajak
pendapatan gx seberapa
tambah keinjk2 aja masyrakat kcil
warteg kena pajak, pasti inflasi naik
@ChugyGogog: Kalo zaman aku SMU dulu 1500 masih dapet tuh :)
@Muhammad A Vip: Ya mudah2an anaknya enggak apa2.. Yg salah kan pejabatnya.
@chikarei: Mungkin karena yg gede susah ditarik pajaknya jadi yg kecil aja dikenain
@r10: Yg jelas karena pendapatan kurang